Jumat, 09 Desember 2011

KELUARGA BAHAGIA

KELUARGA BAHAGIA 

Kebahagiaan perkawinan merupakan dambaan setiap pasangan suami istri. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai kebahagiaan itu, walaupun, tidak mudah untuk mencapainya. Kenyataannya, di masyarakat sering kita jumpai kekerasan terhadap istri, anak, percekcokan, pertengkaran, atau perselingkuhan yang berujung pada perceraian. Dengan demikian merupakan suatu tantangan untuk membangun keluarga yang bahagia.
Berkaitan dengan kiat membangun keluarga bahagia, tiga hal yang penting berhubungan dengan itu adalah bagaimana merenda keluarga bahagia, bagaimana menjadi wanita idaman dalam keluarga, dan bagaimana menjadi orang tua yang cerdas dan efektif.
Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perlu berbagi peran dengan adil antara suami dan istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengukuhkan integritas keluarga. Sesungguhnya kunci untuk para pasangan merasa bahagia adalah mereka puas dengan rencana mereka tentang pekerjaan dan tugas-tugas rumah tangga, dan merasa bahwa kontribusi tiap pasangan adalah pantas. Oleh karena itu, pekerjaan keluarga dan tugas rumah tangga tidak dapat dibagi rata antara suami dan istri, tetapi bidang kerja itu dirasakan pantas.
Wanita, atau ibu adalah kunci sukses keluarga. Sesuai dengan perkembangan jaman, banyak wanita yang berkarier di luar rumah. Untuk menjadi wanita idaman keluarga pada wanita yang berkarier, berarti harus bisa menyeimbangkan antara karier dan keluarga, diantaranya dilakukan dengan meminta ijin pada suami setiap melakukan aktivitas, mengintensifkan komunikasi, menjaga komitmen, saling percaya dan saling melengkapi antara suami istri, dan tentu saja banyak bersyukur atas nikmat yang sudah didapat.
Berkaitan dengan bagaimana menjadi orang tua yang cerdas dan efektif, beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya adalah mendidik lewat contoh, menerapkan sistem pendidikan dini, melakukan sistem pembiasaan, dan mau berdialog dengan anak.

Tips Menjadi Keluarga Bahagia dan Dirahmati Allah

Oleh: Abdullah Gymnastiar
Bagaimana agar pernikahan mendatangkan ridha Allah? Semakin lama usia pernikahan akan semakin terasa sakinah mawaddah wa rahmah? Ada tiga rumus dalam QS Al-Ashr. Setiap bertambah hari, bertambah umur, kita itu merugi kecuali tiga golongan kelompok yang beruntung. Nah buat sahabat-sahabat yang merencanakan segera menikah silahkan simak tausiyah dari AaGym berikut ini. Semoga bermanfaat, amin…
Pertama adalah rumahtangga yang selalu berpikir keras bagaimana keyakinan kepada Allah terus meningkat. Semua kebahagiaan dan kemuliaan itu berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah. Tidak ada orang ikhlas kecuali yakin kepada Allah. Tidak ada sabar kecuali kenal kepada Allah. Tidak ada orang zuhud kecuali orang yang tahu kekayaan Allah. Tidak ada orang tawadhu kecuali orang yang tahu kehebatan Allah. Makin akrab dan kenal dengan Allah semua dipandang kecil. Setiap hari dalam hidup kita seharusnya dipikirkan bagaimana kita dekat dengan Allah. Kalau Allah sudah mencintai mahluk segala urusan akan beres.
Karena itu, apa pun yang ada dirumah harus menjadi jalan mendekat kepada Allah. Beli barang apa pun harus barang yang disukai Allah. Supaya rumah kita menjadi rumah yang disukai Allah. Boleh punya barang yang bagus tanpa diwarnai dengan takabur. Bukan perkara mahal atau murah, bagus atau tidak tetapi apakah bisa dipertanggungjawabkan disisi Allah atau tidak. Bahkan dalam mendengar lagu yang disukai Allah siapa tahu kita dipanggil Allah ketika mendengar lagu. Rumah kita harus Allah oriented. Kaligrafi dengan tulisan Allah. Kita senang melihat rumah mewah dan islami. Jadikan semua harta jadi dakwah mulai mobil sampai rumah.
Apa yang kita pikirkan Allah sudah mengetahui apa yang kita pikirkan. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana dekat dengan Allah, selanjutnya Allah yang akan mengurus. Kalau hubungan kita dengan Allah bagus semua akan beres. Barangsiapa yang dekat dengan Allah, akan diberi jalan keluar setiap urusannya. Dan dijamin dengan rezeki dari tempat yang tidak diduga-duga. Dan barang siapa hatinya yakin Allah yang punya segalanya, akan dicukupkan segala kebutuhannya. Jadi bukan dunia ini yang menjadi masalah tetapi hubungan kita dengan Allah-lah masalahnya.
Kedua adalah rumahtangga yang paling produktif dalam kebaikan. Uang paling berkah adalah uang yang paling tinggi produktifitasnya. Kaya boleh asal produktif. Boleh mempunyai rumah banyak asal diniatkan agar berkah demi Allah itu akan beruntung. Karena itu, teruslah mencari uang. Bukan untuk memperkaya diri untuk mendistribusikannya untuk umat. Sedekah itu tidak akan mengurangi harta kita kecuali bertambah. Jadi pikiran kita bukan akan mendapat apa kita? Tapi apa yang bisa kita perbuat? Orang beruntung setiap waktu pikirannya produktif mengenai kebaikan. Selagi hidup lakukan yang terbaik, sesudah mati kita tidak akan bisa. Kalau sudah berbuat nanti Allah yang akan memberi, itulah namanya rezeki. Orang yang beruntung adalah orang yang paling produktif kebaikannya.
Ketiga adalah rumahtangga yang dihiasi saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Kata-kata terbaik yang kita katakan adalah meminta saran dan nasihat. Ayah meminta nasihat anak atau istri, niscaya tidak akan kehilangan wibawa. Dan kita tidak bisa menjadi penasihat yang baik sebelum ia menjadi orang yang bisa dinasihati. Tidak akan bisa kita memberi nasihat jika kita tidak bisa menerima nasihat. Nikmatilah nasihat sebagai rezeki dan bukti kesuksesan hidup. Sayang hidup hanya sekali dan sebentar hanya untuk menipu diri. Wallaahu a’lam.(kit/republika)

kehidupan yang di hiasi dengan keikhlasan dimanapun berada persoalan apa pun akan terasa ringan bila semuanya dilakukan untuk ibadah., termasuk menjadi keluarga bahagia  yang utama adalah ikhlas...>>> insyaAllah Barokah.,,.